Anda tentu sudah tahu tentang walkman. Ya, walkman adalah
tape kecil yang bisa dibawa ke mana-mana sehingga membuat kita bisa
mendengarkan musik di manapun kita berada. Tapi, tahukah siapa orang yang
pertama kali menggagas adanya walkman ini? Dialah Akio Morita, pendiri
perusahaan Sony, yang menggagas sekaligus memopulerkan walkman.
Perusahaan Sony yang didirikan Akio Morita identik
dengan produk elektronik terkemuka dunia. Produknya yang inovatif dan
berkualitas terus membanjiri pasar dunia sampai kini. Akio Morita sendiri
adalah seorang yang energik dan gemar berolahraga. Hingga usianya menginjak
enam puluh tahun, ia masih tampak energik meski tubuhnya terlihat kurus,
rambutnya putih, dan matanya hampir seluruhnya berwarna kuning.
Akio Morita menganut gaya hidup penuh kesederhanaan, dan menjunjung tradisi Jepang kuno yang mementingkan rasa kekeluargaan. Meski seorang “bos”, tepat pukul delapan pagi, ia telah tiba di kantornya dengan mengenakan seragam yang sama seperti yang dipakai oleh anak buahnya. la berhasil mengantarkan Sony menjadi perusahaan besar yang diperhitungkan. Bahkan, merek Sony dalam berbagai produk yang dikeluarkannva begitu kuat menembus pasar. Menurut sebuah survei pada tahun 2000, Sony menjadi merek nomor satu di mata para konsumen Amerika di atas Coca- Cola dan General Electric.
Akio Morita lahir di Nayoga, Jepang, pada 26 Februari
1921. Ia berasal dari keluarga bisnis. Ia telah dipersiapkan menjadi ahli waris
sebuah keluarga bisnis yang telah berpengalaman 14 generasi, yakni sebuah
perusahaan pembuat sake ternama di Nayoga. Namun, dengan semangat wirausahanya
yang kuat, Morita meninggalkan kehidupan nyaman dan hak-hak istimewanya itu
untuk melakukan sebuah langkah awal yang tidak pasti. Morita mendirikan Tokyo
Telecommunication Engineering, Inc, saat Jepang baru saja bangkit dari
puing-puing peperangan.
Dalam mengelola perusahaan barunya, Morito memiliki
banyak gagasan cerdas nan brilian. Ia, misalnya, menggagas konsep pemasaran
yang bertumpu pada identifikasi merek, di mana nama atau merek harus seketika
mampu mengomunikasikan produk yang berkualitas. Karena itu, Morita selalu
berusaha menemukan teknologi dan menghasilkan kualitas terbaik bagi konsumen.
Konsep pemasaran semacam ini, sekarang digunakan secara luas oleh
perusahaan-perusahaan masa kini.
Salah satu produk pertama Sony adalah radio
transistor, diproduksi pada 1955. Meskipun transistor dikembangkan oleh Bell
Labs dan dibuat oleh Western Electric, Sony-lah yang pertama kali
menggunakannya untuk sebuah radio saku kecil pada 1957.
Sukses radio transistor mengantar Sony pada
produk-produk transistor yang lain, seperti televisi 8 inci dan perekam pita
video. Pencapaian teknologi Sony dalam desain produk, produksi, dan pemasaran
telah berperan mengubah citra “Made in japan” dari barang-barang imitasi
murahan menjadi barang-barang berkualitas tinggi.
Walkman adalah sebuah penemuan Sony yang lain, yang
menunjukkan kecerdasan, inovasi dan kreativitas yang luar biasa. Ketika itu,
Akio Morita memerhatikan anak-anak dan teman-temannya yang mendengar musik
sepanjang hari. Ia menyaksikan orang menyetel musik di dalam mobil, dan membawa
stereo besar ke pantai serta taman. Departemen Rekayasa Sony sebelumnya telah
menolak konsep tape player tanpa fungsi perekam, tetapi Morita tak bisa
ditolak. Ia memaksakan sebuah produk yang mirip tape mobil berkualitas tinggi,
mudah dibawa, dan memungkinkan penggunanya untuk mendengarkan sambil
mengerjakan sesuatu. Akhir-nya, lahirlah walkman seperti yang kita kenal
sekarang. Sony tercatat sebagai pencipta walkman pertama di dunia. Walkman yang
diintroduksi dan diproduksi Sony berhasil merajai dunia. Bahkan kini tampil
dalam kamus berbagai bahasa.
Globalisasi Sony dimulai dari Amerika Serikat (AS).
Morita memindahkan seluruh keluarganya pada 1963 untuk mengenal Amerika,
meliputi pasar, kebiasaan, dan aturan-aturannya agar peluang sukses perusahaannya
lebih besar. Keputusan itu memang terbukti brilian. Di AS, Morita tinggal di
sebuah apartemen besar di Fifth Avenue, Manhattan. Ia membangun jaringan solid
dan bernilai dengan cara sosialisasi secara kontinu dan melakukan pesta setiap
minggu, kebiasan yang tetap dipertahankan sepanjang kariernya. Akio Morita
meninggal dunia pada tanggal 3 Oktober 1999 di Tokyo, Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar